MAKALAH
PENGANTAR STUDI AMDAL
"AMDAL PADA TAHAP PRAKONSTRUKSI PABRIK PELEBURAN TIMAH"
A. PENDAHULUAN
Kegiatan
pada tahap prakonstruksi pabrik peleburan timah adalah berupa : studi
kelayakan, pembebasan lahan, dan pembuatan master plan. Berdasarkan kegiatan pada tahap prakonstruksi
tersebut, maka diketahui isu-isu pokok berupa : terjadi keresahan terhadap masyarakat
karena adanya pembebasan lahan pada lokasi kegiatan. Pada tahap prakonstruksi ini
akan mempengaruhi terhadap sikap dan persepsi masyarakat. Analisis
sikap/persepsi masyarakat dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan alat
bantu kuesioner.
Pulau
Bangka merupakan salah satu penghasil timah terbesar di dunia.Timah sekarang
ini merupakan produk andalan yang berasal dari Pulau Bangka dan Belitung. Namun
pasir timah adalah suatu kategori sumber daya alam yang tak terbaharui,
sehingga keberadaannya harus dijaga keberlangsungan atau sumber daya tersebut
dapat dipertahankan.
Dalam
melaksanakan operasional PT. Laba-Laba Multindo menggunakan pasir timah, antrasit
dan kapur sebagai bahan baku utama dengan produksi per tahun ± 5000 ton.
Kegiatan operasional pabrik smelter ini diperkirakan dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan terutama pencemaran udara.
Di
dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal
18 ayat 1, menyatakan bahwa setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yamg
mempunyai dampak besar dan penting wajib dilakukan kajian AMDAL. Kajian AMDAL
tersebut perlu dilakukan guna mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari
operasional kegiatan terutama pencemaran udara yang diperkirakan punya pengaruh
buruk terhadap kesehatan.
B. TAHAP
PRAKONSTRUKSI
Kegiatan
pra konstruksi meliputi survey pendahuluan, pembebasan lahan serta penyusunan
tata letak ruangan dalam lokasi kegiatan.
1. Survey
Pendahuluan
Survey
pendahuluan dimaksudkan untuk mencari lokasi pembangunan pabrik smelter. Survey
pendahuluan juga mengkaji terhadap kesesuaian pembangunan pabrik smelter dengan
tata ruang wilayah, sehingga tidak menimbulkan pertentangan dengan masyarakat
dan pemerintah.
2. Pembebasan Lahan
Lahan
tempat pembangunan pabrik smelter terlebih dahulu harus dibebaskan sehingga
tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari terhadap kepemilikan lahan.
Lahan yang dibebaskan lebih kurang 1 Ha.
3. Penyusunan tata ruang
dalam lokasi
Penyusunan
tata ruang dalam lokasi memperhatikan keterbatasan lahan yang dimiliki.
Penyusunan tata letak dalam lokasi memperhatikan arah dan kecepatan angin, tata
letak bangunan genset, kantor, gudang bahan baku, gudang balokan timah, gudang
slag serta mess karyawan/pekerja dan kawasan hijau.
C.
LANGKAH-LANGKAH
STUDI SOSIAL AMDAL
Pendekatan studi dampak
sosial semua diadaptasi dari studi Andal pendekatan itu terdiri dari
identifikasi, prediksi, analisa dan evaluasi, C.P. Wolf, Ketua “ Social Impact
Assessment Centre” yang berkedudukan di New York menggariskan beberapa langkah
dalam studi sosial meliputi:
1. Pelingkupan
1. Pelingkupan
Bahan
pelingkupan oleh masing – masing tenaga ahli untuk menyusun ANDAL. Dari hasil
pelingkupan dapat disusun data dan informasi yang akan dikumpulkan dan
dianalisis, sehingga diketahui aspek kegiatan dan aspek lingkungan yang akan
ditelaah serta batas wilayah studi.
2. Identifikasi masalah
2. Identifikasi masalah
Kegiatan
yang diperkirakan memiliki dampak penting terhadap lingkungan akan menjadi isu
pokok. Isu pokok adalah suatu isu dampak lingkungan yang dominan terjadi dalam
suatu rangkaian rencana suatu usaha pembangunan. Dampak yang telah ditetapkan
sebagai isu pokok ini diperoleh dari hasil proses pelingkupan (scopping)
yaitu proses untuk mengidentifikasi dampak penting yang terkait dengan kegiatan
proyek, kondisi areal proyek dan dasar hukum.
3. Rona Lingkungan Awal
3. Rona Lingkungan Awal
Rona
lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi kegiatan pabrik peleburan
timah (smelter). Rona lingkungan diperlukan dalam kajian analisis dampak
lingkungan karena dijadikan sebagai pembanding dan perkiraan dampak yang akan
datang. Rona lingkungan yang ditelaah tidak semua komponen lingkungan tetapi
hanya terbatas pada indikator yang paling tepat dan penting dalam kaitannya
dengan dampak atau isu pokok, terutama yang berkaitan pada tahap prakonstruksi
Pelaksanaan
studi ANDAL adalah pengumpulan data primer maupun sekunder dan observasi
lapangan, pengumpulan data rencana kegiatan serta pengkajian peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Data selanjutnya digunakan sebagai bahan
pelingkupan oleh masing-masing tenaga ahli untuk menyusun ANDAL. Dari hasil
pelingkupan dapat disusun data dan informasi yang akan dikumpulkan dan dianalisis,
sehingga diketahui aspek kegiatan dan aspek lingkungan yang akan ditelaah serta
batas wilayah studi.
Proses
pelingkupan dalam hal lini diperlukan untuk menentukan dampak penting proyek
terhadap lingkungan untuk di studi secara mendalam. Proses pelingkupan dampak
penting dilakukan melalui serangkaian proses sebagai berikut :
a. Identifikasi dampak penting dengan menggunakan metode matrik interaksi sederhana, interaksi kelompok, bagan alir, antara kegiatan dengan rona lingkungan hidup.
b. Evaluasi dampak potensial, dengan menggunakan metode interaksi kelompok untuk mengevaluasi keterkaitan dampak kegiatan proyek dengan lingkung baik secara primer,sekunder maupun tersier.
c. Pemusatan dampak penting (focussting) yang dilakukan dengan mengelompokkan dampak penting atas beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain, dan kemudian mengurutkan kelompok dampak tadi menurut kepentingannya ditinjau dari aspek ekonomi,sosial dan ekologis.
4. Perkiraan dampak
Secara ringkas, dalam perkiraan dampak peneliti harus menyajikan:a. Identifikasi dampak penting dengan menggunakan metode matrik interaksi sederhana, interaksi kelompok, bagan alir, antara kegiatan dengan rona lingkungan hidup.
b. Evaluasi dampak potensial, dengan menggunakan metode interaksi kelompok untuk mengevaluasi keterkaitan dampak kegiatan proyek dengan lingkung baik secara primer,sekunder maupun tersier.
c. Pemusatan dampak penting (focussting) yang dilakukan dengan mengelompokkan dampak penting atas beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain, dan kemudian mengurutkan kelompok dampak tadi menurut kepentingannya ditinjau dari aspek ekonomi,sosial dan ekologis.
Secara
sistematis proses pelingkupan dalam rangka menentukan dampak penting/isu pokok isu
pokok pembangunan pabrik peleburan pasir timah (smelter) pada tahap
prakonstruksi adalah sikap dan persepsi masyarakat. Pada tahap prakonstruksi
akan terjadi keresahan terhadap masyarakat karena adanya pembebasan lahan pada
lokasi kegiatan. Pada tahap prakonstruksi ini akan mempengaruhi terhadap sikap
dan persepsi masyarakat.
4. Perkiraan dampak
Perkiraan
dampak adalah salah satu angkah daam studi AMDAL yang merupakan prses untuk
menentukan dampak sisa budaya yang terjadi Ang dan Amur berpendapat bahwa
perkiraan dampak adalah salah satu proses untuk menentukan siapa yang akan
terkena dampak , dengan cara melalui proses), seperti apa, dan berapa ama
dampak itu berangsung
a) Siapa
yang terkena dampak
Siapa menunjuk pada berapa orang yang
terkena dampak Siapa juga bisa menunjukkan satuan analisa :individu, keluarga
atau masyarakat,
b) Dampak
dalam bentuk apa mereka terkena dampak
Misanya penduduk yang tingga
disepanjang rute menuju ke proyek pabrik timah, akan terkena dampak dari
aktivitas transportasi peralatan Aktivitas ini akan menimbulkan bising dan debu
c) Berapa
lama dampak itu berlangsung
Dampak bising dan debu akan berlangsung
selama masa konstruksi.
5. Evaluasi Dampak
Dalam
evaluasi dampak penting digunakan metode diagram alir untuk hubungan kausatif konfiks
dan matrik evaluasi dampak untuk mengerjakan interaksi antara komponen kegiatan
dan komponen lingkungan. Untuk mempermudah evaluasi dampak perlu ditetapkan
besarnya dampak, dengan menetapkan kriteria sebagai berikut :
a.
Pentingnya dampak
1.
Kurang penting
2.
Cukup penting
3.
Penting
4.
Lebih Penting
5.
Sangat Penting
b.
Besarnya dampak
1.
Dampak sangat kecil
2.
Dampak kecil
3.
Dampak sedang
4.
Dampak besar
5.
Dampak sangat besar
Bahasan
besar dampak yang diperoleh dari prakiraan dampak penting, untuk menetapkan jenis
dampak besar dan penting, dilakukan evaluasi dampak penting. Tahap evaluasi di
dasarkan pada Keputusan kepala Bapedal Nomor Kep-056 Tahun 1994 mengenai 6
(enam) Kriteria dampak penting dilakukan dengan menghubungkan setiap dampak
penting sehingga dapat ditentukan penting tidaknya dampak :
a.
Jumlah manusia yang terkena dampak
b.
Luas wilayah persebaran dampak
c.
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d.
Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena dampak
e.
Sifat kumulatif dampak
f.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
Evaluasi
dampak penting merupakan proses penelusuran prilaku dampak dan keterkaitan antar
masing-masing dampak tersebut.
Jika
disajikan dalam bentuk tabel, maka langkah-langkah studi sosial AMDAL adalah
sebagai berikut:
No.
|
Langkah-langkah
|
Operasionalisasi
|
1
|
Pelingkupan
Seberapa
besar masalahnya?
|
Tentukan
lingkup wilayah dampak
Tentukan
lingkup waktunya
Susunan
desain studi
|
2
|
Identifikasi
masalah
Apa
masalahnya?
Apa
penyebabnya?
|
Identifikasi
“concerns” dari masyarakat
Tentukan
kriteria evaluasi
|
3
|
Penyusunan
rona lingkungan
Siapa
yang terkena dampak?
|
Lingkup
kategori dampak
Seleksi
kategori dampak
|
4
|
Perkiraan
dampak
Apa
yang menyebabkan dampak?
|
Sajikan
kecenderungan dampak
Perkiraan
dampak dengan dan tanpa proyek
|
5
|
Evaluasi
Bagaimana
anda suka itu?
|
Identifikasi
kembali “concerns” dari masyarakat
Ukur
dan bobot dampak
Identifikasi
alternatif yang paling baik
|
Referensi:
Syahputra, Benny,Dalam jurnal Telaah
Studi Amdal Pada Tahap Prakonstruksipabrik Peleburan Timah (Smelter) Pt. Laba-Laba Multindo
Pangkalpinang Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Sudharto P Hadi, 1997, Aspek
Sosial AMDAL Sejarah, Teori Dan Metode, Yogyakarta:UGM
press
0 komentar:
Posting Komentar