Hallo,, selamat datang di blog ku,, jangan lupa di follow yah,, tinggalin komentarnya juga,,

Selasa, 26 Juni 2012

0 Desa Donggo

     Donggo, dengan jarak 40 km adalah Desa tertua di Bima. Penduduk desa ini memiliki pakaian dan tradisi yang berbeda dari desa-desa lainnya. Merreka memelihara tradisi etnik uniknya dengan selalu memakai pakaian hitam, masih mempertahankan tingkatan hierarkinya dan membangun rumah tradisional mereka sendiri.

     Donggo adalah sebuah desa yang terletak di atas pegunungan Soromandi sebelah barat Kota Bima dengan ketinggian 1200 meter, Donggo mempunyai keistimewaan dari Desa lain yang berada di Bima yaitu berbagai macam legenda rakyat dan tempat-tempat peninggalan sejarah berada di Donggo, salah satu legenda rakyat yang terkenal yaitu kisah Putri La Hila.

     La Hila adalah nama putri cantik anak dari raja Donggo dahulu kala, La Hila mempunyai rambut sepanjang 7 buah bambu dan paras cantiknya sangat menggoda para Raja yang melihatnya, kejadian yang melegenda dari La Hila yaitu di dikubur hidup-hidup karena dia tidak ingin menerima lamaran dari salah satu Raja Bima, setelah kuburannya di buka ternyata jasad La Hila telah hilang, hingga sekarang masyarakat    Donggo mempercayai bahwa La Hila sering menampakkan diri dengan wujud wanita cantik.

     Di Donggo, masyarakatnya masih menjaga adat istiadat leluhurnya sehingga masih terdapat rumah yang dulunya bertempat tinggal kepala suku atau di sebut Ncuhi Donggo yang terdapat di Donggo Mbawa, ada dua agama yang di anut oleh masyarakat Donggo yaitu Kristen Katolik dan Islam, penganut agama katolik di Donggo yang uniknya yaitu mereka memakai nama Islam tetapi agamanya katolik.

     Ada cerita rakyat yang menarik lagi di Donggo yaitu dahulu kala sebelum terbentuknya kerajaan Bima, raja dari pulau Jawa yang dulu pernah berjanji akan mengirim anaknya untuk memimpin tanah Mbojo (sebutan tanah bima dahulu kala), sang Raja mengirim kedua anaknya ke Bima dengan sebatang bambu, kemudian di pinggir pantai Donggo hiduplah sepasang suami istri yang sudah tua renta dan belum mempunyai anak, tiap malamnya mereka mendengarkan bunyi gendang yang sangat besar, dan mereka berdua pun memeriksa dari mana asal suara gendang tersebut tetapi mereka tidak menemukan sumber suara tersebut.

     Keesokan harinya Ompu (panggilan sang suami) pergi ke pinggir laut untuk mencari kayu bakar, dan dia menemukan sebatang bambu kemudian Ompu mengambil dan membawa pulang kerumahnya, malam harinya suara gendang tersebut masih ada Ompu beserta istrinya sangat penasaran dari mana suara gendang tersebut. Pagi harinya Ompu akan membelah kayu yang ia kumpulkan dengan kapak, kemudian saat Ompu ingin memotong kayu yang ia temukan di pinggir pantai, mendengarkan suara yang melarang memotong bambu tersebut dan keluarlah dua pangeran bersaudara dari bambu tersebut yang merupakan anak dari Raja dari pulau Jawa yang datang untuk memimpin Bima seperti yang di janjikan. Kemudian salah satu saudara tertua dari kedua bersaudara itu menjadi Raja Bima yang bernama Indra Zambrud yang menjadi asal usul raja-raja Bima.

Di Ambil Dari :
http://bimaitumbojo.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar