Hallo,, selamat datang di blog ku,, jangan lupa di follow yah,, tinggalin komentarnya juga,,

Senin, 25 Juni 2012

0 Benteng Asa Kota

     Di pintu masuk Koa Bima, tepatnya di teluk Bima sebelah utara terdapat sebuah benteng. Masyarakat Bima menyebutnya dengan Benteng Asa Kota, karena letaknya tepat di laut sempit yang menjadi pintu masuk Bima lewat jalur laut. Benteng ini penuh dengan romantika sejarah.

Bagaimana Sejarah Benteng Ini?

     Karena tidak setuju terhadap isi perjanjian Bongaya, Sultan Abdul Khair Sirajuddin bersama panglima perang Makassar Karaeng Popo meninggalkan Makassar dan membentuk kekuatan armada angkatan laut Bima. Bagi Abdul Khair Sirajuddin mentaati perjanjian Bongaya sama dengan bunuh diri dan tunduk pada kompeni.

     Selama pelariannya dari Makassar dua pendekar itu menyerang, merampas dan menenggelamkan kapal-kapal Kompeni karena kesal atas trik dan siasat adu domba Kompeni yang memaksa iparnya Sultan Hasanudin harus menandatangani perjanjian Bongaya yang syarat akan ketidakadilan. Didalam perjanjian tersebut terdapat lima pasal yang berhubungan dengan Bima. Dan salah satu pasalnya adalah menangkap Abdul Khair Sirajuddin hidup atau mati.

     Benteng ini dibangun pada sekitar tahun 1667 di sebuah pulau kecil yang di beri nama Nisa Soma. Tepat di pintu masuk teluk Bima yang diberi nama ASA KOTA (Asa=Mulut, Kota=Kota), jadi Asa Kota merupakan pintu masuk menuju Bima dengan melewati teluk Bima yang indah, tenang dan damai. Benteng Asa Kota di bangun dari tumpukan batu-batu besar dan kecil yang disusun rapi mengelilingi Nisa Soma seluas lebih dari 1 hektar.

     Pembangunan benteng Asa Kota dihajatkan untuk mengintai dan menghalau kapal-kapal Kompeni yang memasuki wilayah Bima dan merupakan basis perahanan Armada Angkatan Laut kerajaan Bima yang bernama Pabise. Bila air laut surut, maka Benteng Asa Kota dengan daratan disekitarnya terlihat menyatu. Penduduk sekitar sering mendaki bukit di Nisa Soma ini untuk mencari kayu bakar.

     Benteng Asa Kota merupakan peninggalan berarti dari perjalanan sejarah Dana Mbojo dan merupakan salah satu benda cagar budaya yang dilundungi Undang-Undang. Benteng ini kondisinya sekarang cukup memprihatinkan dan membutuhkan renovasi dan rekonstruksi sesuai bentuk aslinya sebagai sebuah kenangan sejarah untuk generasi mendatang.

Di Ambil Dari :
http://bimaitumbojo.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar