Saat ini, di lereng Tambora hidup masyarakat Bima dan Dompu maupun warga
transmigran asal pulau Bali dan Lombok. Mereka tersebar di tiga
kecamatan yaitu di kecamatan Pekat Kabupaten Dompu di sisi selatan,
kecamatan Tambora di sisi barat dan Kecamatan Sanggar di sisi timur.
Kecamatan Tambora dan Sanggar masuk dalam wilayah administratif
kabupaten Bima.
Wilayah Tambora merupakan wilayah terluas di kabupaten Bima maupun
Dompu. Namun luas wilayahnya tidaklah sebanding dengan jumlah
penduduknya yang masih sedikit. Banyak lahan-lahan kosong yang dijumpai
sepanjang perjalanan menuju Tambora baik melalui lingkar selatan di
wilayah Kempo, maupun di lingkat utara melalui Piong menuju Labuan
Kananga.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk di kecamatan
Sanggar sebanyak 11.838 jiwa, di kecamatan Tambora sebanyak 6.575 Jiwa.
Kecamatan Pekat Dompu dengan luas wilayah sekitar 875, 17 Km2 ( Atau 37,
65 %) dari luas Kabupaten Dompu. Kecamatan Pekat berada pada ketinggian
20 meter di atas permukaan laut. Di wilayah ini terdapat 10 desa dan 61
dusun.
Mata pencaharian warganya adalah bertani dan berladang, bnerburu,
pencari madu, serta nelayan. Warga transmigran yang sudah berbaur dengan
penduduk setempat memanfaatkan lahan transmigrasi itu dengan menanam
berbagai jenis buah-buahan serta sayur-sayuran.
Luas Kecamatan Sanggar sekitar 72.000 Ha atau 16 porsen dari luas
kabupaten Bima. Daerah ini adalah bekas kerajaan Sanggar yang pernah
berjaya pada sekitar tahun 1500 sebelum letusan Tambora pada tahun 1815.
Disamping dikenal sebagai daerah pegunungan dengan hasil madunya,
Sangggar juga merupakan daerah pesisir dengan produksi ikan mencapai 20
ribu ton per tahun. Sedangkan nener mencapai 1 juta ekor per tahun.
Untuk komoditi pertanian juga cukup besar berupa komditi padi, kedelai
dan kacang tanah. Di Sanggar juga sangat cocok untuk pengembalaan ternak
karena wilayah di sebelah baratnya hingga lereng Tambora terdapat
padang Savana yang luas untuk pengembalaan.
Sedangkan luas wilayah kecamatan Tambora 500.500 Ha. Komoditi
unggulan yang dikembangkan di wilayah ini antara lain asam, kemiri,
jambu mete, kopi dan kelapa. Disamping itu, potensi peternakan di
wilayah ini juga cukup besar seperti peternakan Sapi, kerbau, kuda,
kambing, dan Domba.
Di Ambil Dari :
http://sarangge.wordpress.com
Sabtu, 30 Juni 2012
0 Kehidupan Di Lereng Tambora
Diposting oleh
Farah PinkQueenZa
di
00.05
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar