Dinamakan pulau kambing, konon pada zaman dahulu, pulau kecil ini
merupakan tempat pelepasan kambing raja atau sultan Bima. Masyarakat
Mbojo menyebut juga pulau kecil di tengah teluk Bima ini dengan Nisa.
Dalam Bahasa Mbojo Nisa adalah pulau. Orang-orang Donggo di sebelah
barat teluk Bima menyebutnya dengan Nisa To’i. Nisa (Pulau) ini
menyimpan kenangan dan romantika sejarah Bima yang akan senantiasa
dikenang sepanjang masa. Pada zaman penjajahan, Pemerintah Kolonial
Belanda mendidirikan tempat pengisian bahan bakar sehingga sampai saat
ini masih terdapat tangki minyak peninggalan zaman perang dunia kedua
tersebut.
Pulau ini pernah dibom oleh pesawat tempur Jepang pada tahun 1944
sebagai sebuah peringatan dari Pemerintah Klonial Jepang bahwa Tentara
Dai Nipon waktu itu akan menginjakkan kaki di Bima. Pemboman Nisa ini
cukup membuat masyarakat Bima panik karena bunyi ledakan itu sangat
keras dan masyarakat Bima baru pertama kali mendengar dan merasakan
bagaimana letusan Bom. Pengeboman sebagai peringatan dari Jepang itu
tidak sampai meluluhlantahkan pulau dan tangki-tangki minyak peninggalan
Belanda. Karena hingga saat ini tangki minyak itu masih ada, meskipun
dalam kondisi yang sudah karat dan termakan usia.
Pulau ini terletak di kawasan teluk Bima dengan dikelilingi panorama
alam laut yng menawan, dengan perairan laut yang tenag dan cocok sekali
untuk kegiatan selancar angin, ski air, volley pantai dan lain-lain.
Pulau ni sering dijadikan lokasi piknik dan tamasya masyarakat untuk
mengisi liburannya. Pulau ini berada di wilayah Kecamatan Soromandi
Kabupaten Bima dengan jarak tempuh 10 menit dengan menggunakan
ransportasi laut yaitu perahu tradisional yang tersedia di Pelabuhan
Bima.
Meskipun lokasinya ada di kabupaten Bima, namun perlu upaya serius
dua pemerintahan yang bersaudara ini membangun wisata bahari di teluk
Bima yang indah, tenang dan damai. Karena Teluk Bima, Pantai Lawata, Ama
Hami, Pantai Kalaki, Benteng Asa Kota, Pelabuhan Bima, Pantai Ule,
Kolo, Wadu Pa’a dan sekitarnya adalah harta karun bagi Bima untuk terus
berbenah menatap masa depan baik di bidang Pariwisata, Olahraga laut
maupun sector kelautan dan perikanan.
Di Ambil Dari :
http://sarangge.wordpress.com
Kamis, 28 Juni 2012
0 Pulau Kambing (Harta Karun Yang Belum Tergali)
Diposting oleh
Farah PinkQueenZa
di
22.06
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar