Pada masa kejayaan kesultanan Bima, banyak sekali tarian dan kreasi
seni yang diciptakan. Secara umum, tarian tradisional Bima dibagi dalam
tiga kelompok, YaItu Tari klasik Istana atau yang dikenal dengan Mpa’a
Asi, Tarian Rakyat atau Mpa’a Ari Mai Ba Asi, serta tarian Donggo.
Tarian Donggo adalah tarian yang dikreasi oleh masyarakat Donggo dan
ditujukkan untuk upacara-upacara Adat.
Tari Sere merupakan tari klasik Istana. Tari ini diciptakan oleh
Sultan Abdul Khair Sirajuddin, dimainkan oleh dua orang perwira
kesultanan, bersenjatakan tombak dan perisai. Dengan wajah perkasa serta
keberanian yang membara, dua perwira melompat dan berlari ke segala
penjuru, berenjatakan tombak menyerang dan menangkis serangan musuh.
Sebagai pancaran menghadapi musuh – musuh Dou Labo Dana (Rakyat dan
Negeri).
Para penari selalu melakukan gerakan melompat sambil berlari, oleh
sebab itu tari ini di berinama mpa’a sere , yang berarti melompat sambil
berlari (sere). Tari ini diiringi musik tambu (tambur). Hingga kini,
Sere masih tetap eksis, dan selalu digelar/dipertunjukkan pada saat
penyambutan tamu-tamu penting pada acara-acara Pemerintah maupun
perayaan Hanta UA PUA. Namun generasi Sere ini perlu diupayakan
Regenerasi agar tongkat estafet pelestarinnya dapat dilanjutkan.
Di Ambil Dari :
http://sarangge.wordpress.com
Sabtu, 30 Juni 2012
0 Tari Sere
Diposting oleh
Farah PinkQueenZa
di
09.47
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar