Makan bubur “KAREDO” adalah budaya yang terus melekat
dihati masyarakat Bima untuk menolak segala macam bentuk bahaya dan
malapeta dan bisa menjauhkan segala macam penyakit-penyakit yang dialami
oleh setiap individu. Dan kegiatan semacam ini juga masyarakat bima
ketika Kampungnya akan turun penyakit dan banyak masyarakat yang sakit
maka Tokoh Adat dan Tokoh Agama dan sleuruh masyarakat yang ada di
lingkungan tersebut akan bermusyawarah untuk melaksanakan kegiatan makan
Bubur bersama seluruh jalan raya atau dilapangan terbuka untuk
mendo’akan semoga bencana tersebut cepat teratasi dan hilang.
Kebiasaan Makan Bubur “KAREDO” ini juga sering dilakukan oleh
masyarakat apabila yang bersangkutan melihat mimpi-mimpi buruk, mau
panen Padi atau tanaman lain biasanya masyarakat tersebut akan
mengundang anak-anak kecil mulai dari umur 2 tahun – 8 tahun untuk makan
bersama-sama di rumah orang yang mengundangnya dan kemudian anak-anak
tersebut setelah makan bubur “KAREDO” akan diberikan hadiah lagi berupa
uang saku atau belanja sebesar RP.2000 perorang.
Fita adalah termasuk anak yang diundang untuk makan bubur “KAREDO”
merasa senang kalau ada yang mengundangnya untuk makan bubur karena
selama ini dia tau ketika dia makan bubur “KAREDO” akan diberikan hadiah
terus makanya ketika anak-anak itu di undang untuk makan bubur pasti
senang sekali. (ungkap Fita). Makan bubur “KAREDO” biasa dilakukan
pagi-pagi sebelum anak-anak pergi ke sekolah sekitar 06.00 dan
diperkirakan sampai 15 menit baru selesai dan tempat untuk makan bubur
yang sering di pakai untuk masyarakat adalah di teras-teras rumah.
Kamis, 28 Juni 2012
0 Tradisi Tolak Bala dengan "Ngaha Karedo"
Diposting oleh
Farah PinkQueenZa
di
08.35
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar