Bima terletak pada gugusan kepulauan sunda kecil yang sekarang kita
sebut dengan Nusa Tenggara Barat. Posisinya sangat penting dalam
perspektif Nusantara. Tak heran jika Bima dalam sejarahnya menjadi
bagian daerah pelabuhan penting dalam merangkai keutuhan wilayah
Nusantara. Pada masa colonial, Belanda menjadikan Bima sebagai daerah
transit menuju belahan timur Indonesia baik itu dalam kepentingan
penjajahannya maupun dalam regulasi perdagangannya.
Letak Bima yang sangat strategis ini tidak lain adalah pemberdayaan
potensi wilayah yang terkait dengan kelautan. Akibatnya, Bima menjadi
daerah yang dikenal dunia luar.
Salah satu potensi Bima yang sudah dikenal luas adalah Mutiara. Usaha
Budidaya Mutiara sudah berlangsung lama dan berlangsung di beberapa
wilayah kecamatan seperti di Lambu, Wera, Sanggar dan Langgudu. Yang
terkenal adalah PT. Bima Sakti Mutiara Di kecamatan Lambu. Tidak
tertutup kemungkinan kerang mutiara dijumpai di sejumlah wilayah pesisir
di Bima selain wilayah-wilayah kecamatan yang disebutkan di atas.
Mutiara merupakan komoditas unggulan perikanan budidaya yang perlu
ditingkatkan produksinya. Karena hampir seluruh produksinya ditujukan
untuk diekspor keluar negeri. Para pembeli mutiara di Jepang telah
banyak yang mengetahui bahwa mutiara tersebut berasal dari Indonesia
terutama Bima, sehingga akan lebih baik bila membeli secara langsung
dari Indonesia. Memang pengembangan usaha budidaya mutiara masih banyak
mengalami hambatan baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Walaupun
saat ini kondisi keamanan dapat dikatakan lebih kondusif, tetapi masih
sulit bagi perusahaan budidaya mutiara yang telah hancur untuk bangkit
kembali. Untuk membangkitkan kembali usaha budidaya mutiara sekaligus
menciptakan iklim usaha yang kondusif, perlu serangkaian langkah dan
kebijakan untuk betul-betul mendorong usaha budidaya mutiara ini.
Sehingga dikemudian hari melalui usaha ini akan dapat menyerap tenaga
kerja dan sekaligus menjadi sumber PAD daerah.
Mutiara adalah suatu benda keras yang diproduksi di dalam jaringan lunak
(khususnya mantel ) dari moluska hidup. Sama seperti kulit moluska,
mutiara terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk kristal yang telah
disimpan dalam lapisan-lapisan konsentris. Mutiara yang ideal adalah
yang berbentuk sempurna bulat dan halus, tetapi ada juga berbagai macam
bentuk lain. Mutiara alami berkualitas terbaik telah sangat dihargai
sebagai batu permata dan objek keindahan selama berabad-abad, dan oleh
karena itu, kata “mutiara” telah menjadi metafora untuk sesuatu yang
sangat langka, baik, mengagumkan, dan berharga.
Mutiara berharga terdapat di alam liar, tapi dalam kuantitas yang sangat
jarang. Mutiara budidaya atau mutiara yang berasal dari tiram merupakan
mayoritas dari mutiara-mutiara yang dijual di pasaran. Mutiara laut
dihargai lebih tinggi dari mutiara air tawar. Mutiara palsu juga banyak
dijual dengan harga murah, tetapi kualitasnya biasanya jelek – dan
secara umum, mutiara buatan dapat dengan mudah dibedakan dari mutiara
asli. Mutiara banyak dibudidayakan terutama untuk digunakan sebagai
perhiasan , namun di masa lalu mutiara juga digunakan sebagai hiasan
pada pakaian-pakaian mewah. Mutiara juga bisa dihancurkan dan digunakan
dalam kosmetik, obat-obatan, atau dalam formula cat.
Di Ambil Dari :
http://bimaitumbojo.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar