Masjid yang terletak di kampung Sigi atau di sebelah selatan lapangan
Sera Suba ini adalah bukti sejarah keemasan kesultanan Bima. Masjid ini
dibangun oleh Sultan Abdul Kadim Muhammad Syah dengan Wajir Ismail pada
tahun 1737. Pembangunan selanjutnya dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid
dengan merubah atap masjid tersbut menjadi bersusun tiga yang mirip
dengan masjid Kudus.
Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan pernah hancur
akibat pengeboman yang dilakukan oleh Sekutu pada perang dunia II.
Hanya mihrabnya yang tersisa sebagai sebuah kenangan sejarah. Kini
masjid itu telah direnovasi kembali sesuai bentuk aslinya dan menjadi
salah satu benda cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Kegiatan
Ibadah di masjid ini cukup ramai pada setiap memasuki waktu shalat,
maupun kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya seperti majelis taklim maupun
kegiatan remaja masjid.
Pemugaran masjid itu dilakukan kembali oleh Sultan Bima terakhir,
Sultan Muhammad Salahuddin. Sehingga sampai sekarang masjid itu
diberinama Masjid Sultan Muhammad Salahuddin. Di sebelah barat Masjid
terdapat kuburan sultan dan keluarga Sultan Bima, termasuk kuburan
Sultan Abdul Kadim Pendiri masjid tersebut. Kini usia masjid itu telah
memasuki 3 abad. Dia tetap menjadi saksi bisu pasang surut perkembangan
dan kemajuan islam di Dana Mbojo.
Di Ambil Dari :
http://sarangge.wordpress.com
Kamis, 28 Juni 2012
0 Tiga Abad Masjid Kesultanan Bima
Diposting oleh
Farah PinkQueenZa
di
03.18
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar