Sejarah mencatat bahwa Bima memiliki Aksara yang pernah dipakai oleh
masyarakat Bima ratusan tahun yang lalu. Hal ini tentunya merupakan
sebuah kelalaian sejarah karena warisan yang berharga itu sempat hilang
dan sebagian ada di negeri Belanda. Namun berkat kegigihan Hj. Siti
Maryam Rachmat M. Salahuddin (Puteri dari Sultan Muhammad Salahuddin
Bima), naskah Aksara Bima itu kembali ditemukan.
Menurut Ina Ka’u Mari (panggilan Akrabnya), pada sekitar tahun 1987
beliau menemukan satu naskah di Perpustakaan Museum Nasional RI di
Jakarta dalam bentuk selembar dokumen yang merupakan hasil dari laporan
perjalanan seorang peneliti Belanda yang bernama Zolinger. Peneliti
Belanda itu memang pernah melakukan perjalanan ke Bima dan Sumbawa pada
bulan Mei hingga Desember 1847. Dokumen tersebut berjudul Bahasa Bima
Yang Telah Hilang. Aksara Bima juga ditulis dalam Buku RAFFLES yang
berjudul THE HISTORY OF JAVA(1878). Lalu pada tahun 1990 hingga 1991,
seorang guru besar dari Universitas Leiden Belanda yang juga seorang
ahli bahasa dan aksara Bugis bernama J.Noorduyn datang ke Mataram dengan
tujuan khusus bertemu dengan Ina Ka’u Mari untuk memperlihatkan
dokumen foto kopi dokumen yang kala itu tertulis di atas lontar yang
tersimpan rapi di Leiden.
Aksara dalam dokumen yang ditemukannya tersebut, bukan Aksara Bugis dan
peneliti itu tidak bisa membacanya. Setelah itu dilakukan penelitian
yang intensif dan ternyata yang dibawa Noorduyn itu adalah Aksara Bima
yang kebetulan juga ada sebagian aksara yang masih tercecer di Museum
Samparaja Bima maupun di Museum Nasional RI Jakarta. Hasilnya
huruf-huruf dalam naskah itu dipadukan dan dikaji satu persatu di
Universitas Leiden. Kemudian dibawa kembali ke Bima untuk dikaji lagi.
Dan hasilnya luar biasa, terangkailah Kalimat Bahasa Bima dengan
aksaranya A sampai Z. Aksara Bima baru dapat dideklarasikan pada tahun
2007 pada acara penutupan Simposium Internasional Penaskahan Nusantara
XI yang dilaksanakan di Bima. Kini Aksara Bima telah dimanfaatkan
sebagai bahan muatan lokal untuk sekolah-sekolah di kabupaten maupun
Kota Bima serta untuk kalangan umum.
Di Ambil Dari :
http://sarangge.wordpress.com
Kamis, 28 Juni 2012
0 Warisan Itu Telah Kembali
Diposting oleh
Farah PinkQueenZa
di
22.37
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar